Sunday, March 17, 2019

Dunia Tidaklah Bekerja Demikian!

Memendam..
Sebagai manusia, saya tak menyuarakan banyak
Tidak juga bermaksud untuk tidak menjelaskan
Hanya saja
Pikiran saya langsung penuh dengan sistematika yang rumit
Rumit untuk dijelaskan
Panjang untuk diuraikan
Sedangkan waktu yang tersedia bahkan tak cukup untuk sekedar mengedipkan mata

Saya berusaha meringkas, namun pendengar semakin jauh dari kata mengerti
Saya ingin bercerita panjang, namun tatapannya mengisyaratkan ketidaktertarikan
Saya butuh waktu yang sedikit lebih lama untuk memberi pengertian
Saya ingin menjelaskan dengan sistematis
Namun dunia sepertinya tidak bekerja demikian

Dibandingkan membuat orang bosan, akhirnya saya membuat mereka salah paham
Saya ingin menjelaskan, namun lagi-lagi rumit menjadi penghalang
Akhirnya saya malas,
Saya pun diam
Diam dan akhirnya memendam

Mungkin saya berharap peka benarlah ada
Namun tidak mungkin isi hati terdengar tanpa suara

Benar bukan? Dunia tidaklah bekerja demikian


***
Lombok Timur
18 Maret 2019
Hari keempat saya berusia 24 tahun

Friday, March 15, 2019

Kesadaran yang Terabaikan

Wah, wah.. Ketika saya membuka mata, saya sudah keluar jalur terlalu jauh. Agaknya saya butuh tenaga lebih untuk berputar dan melaju ke jalur yang seharusnya. Selama mata saya terpejam kesadaran saya masih ada. Saya sadar akan apa yang saya lakukan. Namun mengapa rasanya saya tidak punya kendali? Saya seolah menjadi penonton. Memelototi kehidupan saya dikendalikan oleh orang lain yang wajahnya mirip dengan saya.
____
Iya, meski mata saya tertutup saya mengabaikannya. Tidak untuk waktu yang singkat hingga saya telah menanam sebuah kebiasaan yang buruk, "mengabaikan kesadaran".
Kini saya harus bisa memilih dan punya kendali atas hidup saya sendiri. Oke Ren, mari kita perangi dia, di yang hanya meminjam wajahmu untuk sementara. Kita buat dia tidur untuk selamanya..




Lombok Timur,
3 Maret 2019

Cara Menghitung Dosis (Praktikum Farmakologi) Part 2


Cara Menghitung Dosis (Praktikum Farmakologi) Part 1


Tugas Kuliah (Membahas Formula Sirup Parasetamol Berdasarkan Jurnal)

Tugas ini dibuat untuk memenuhi syarat lulus pada mata kuliah Farmasetika Sediaan Liquida. Tugas ini bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa untuk membaca jurnal terutama mengenai formulasi sediaan liquid (yang dalam topik ini adalah sirup parasetamol). Jurnal yang digunakan adalah "Study of Formulation of Pharmaceutical Solution Form of Paracetamol in the Pediatric Clinical Practice" yang bisa didapatkan di sini.
Adapun untuk memudahkan, seperti biasa saya mem-posting tugas saya (dan teman-teman kelompok) semasa kuliah dalam format JPEG dari PPT. Semoga dapat membantu teman-teman dalam menyelesaikan tugas. Selamat membaca.

***



Bus Malam Dan Perkenalan


Beberapa hari lalu karena suatu hal, saya harus kembali ke salah satu Rumah Sakit di Situbondo untuk melakukan penelitian. Biasanya saya menggunakan jasa travel karena bepergian di Jawa dengan jalur yang belum saya ketahui bagi saya termasuk menghawatirkan. Namun Allah selalu punya cara untuk mengajarkan saya sesuatu. Hingga, saya akhirnya bepergian dengan salah seorang teman menggunakan Bus ke daerah Situbondo.

Karena suatu alasan (bisa jadi miskomunikasi atau mungkin termasuk penipuan), kami salah menaiki Bus yang pada akhirnya menyebabkan kami harus diturunkan di tengah perjalanan dan menaiki Bus laju (sebuah bus biasa yang biasanya berhenti di beberapa tempat untuk mencari penumpang). Padahal kondisi saat itu sedang hujan deras pada waktu sore menjelang malam. Karena mempertimbangkan perasaan teman saya, saya berusaha tidak menunjukkan kekhawatiran dan memerintahkan diri untuk tersenyum dan bersemangat, karena saya yakin pada akhirnya kami akan selamat, pertolongan Tuhan akan selalu datang.

Benar saja, sebuah Bus lewat dan kamipun naik. Menurut saya yang jarang bepergian teutama dengan Bus (karena tanah kelahiran saya termasuk kecil sehingga dapat bepergian bahkan hanya dengan sepeda motor saja), Bus yang kami tumpangi termasuk Bus yang sudah kurang layak untuk ditumpangi. Berkenaan dengan kondisi, polusi dan keadaan badan Bus itu sendiri (kondisi saat itu hujan dan terdapat kebocoran di dalam Bus). Namun siapa sangka saya mendapat pelajaran berharga dari dalam Bus tersebut.

Saya melihat kerasnya hidup melalui seorang wanita paruh baya yang mencari nafkah dengan bernyanyi di dalam Bus. Nyanyian yang belum pernah saya dengar, namun terlepas dari liriknya, liukkan nadanya membawa saya terbang ke alam imajinasi. Beberapa laki-laki juga masuk dan bernyanyi dengan iringan gitar, beberapa lagu dan suara mereka saya sukai dan membuat saya paham mengapa sastra lama begitu erat kaitannya dengan kehidupan sosial.

Lebih dari yang saya jabarkan di atas, saya banyak belajar dan melihat hal baru yang tidak bisa saya temui di tanah kelahiran saya. Mungkin ini salah satu wujud perkenalan saya pada dunia yang sebenarnya dan buah dari keputusan saya merantau.

Sampai saat ini suasana di dalam Bus tetap melekat di dalam ingatan saya berteman alunan lagu yang membawa saya pada ragam khayalan dan kenyataan sekaligus. Perjalanan malam yang menyenangkan, saya juga berterimakasih pada teman saya yang menemani saya melakukan perjalanan tersebut, kami berbincang mengenai banyak hal termasuk karakter, cinta, pendapat dan berbagai hal menarik lainnya.

Sebuah perkenalan tentang hidup melalui Bus yang sesak oleh penumpang dengan karakter  berbeda-beda dalam balutan malam yang hangat. Ya, hangat, terutama di pipi, karena sebutir air yang mengalir tanpa saya sadari kapan.......

***
Malang, 15 Maret 2017
Tulisan Ringan

Saya Terbangun !

Lamunan saya menguar. Kepulan awan bergambar memori menguap ke udara. Menghilang sepersekian waktu bersamaan dengan angin lembut. Batin saya tiba-tiba seakan tersayat.

Benar kata teman saya beberapa waktu lalu. Saya terlalu cengeng. Padahal belum berbuat banyak. Saya terlalu membiarkan diri menikmati sifat kemanusiaan yang kurang perlu. Mungkin boleh mengeluh dan bersikap cengeng, namun saya rasa kurang pantas bila dibandingkan dengan perjuangan yang sedang ditelusuri orang-orang diluar sana.

Saya terbangun!
Saya terlalu banyak mengeluh tanpa berbuat. Protes namun tetap diam. Tahu yang benar tapi membiarkan diri digerogoti kebohongan. Saya merasa telah menghianati diri sendiri. Untuk pertama kalinya saya merasa sangat malu.

Allah telah mengizinkan mata saya terbuka.
Kini ragupun tidak berguna.
Semoga saya senantiasa terjaga dan mampu menjaga diri.
Saya akan terus mendidik diri.

Saya terbangun! Dan saya akan meneruskan perjalanan... Terimakasih

***

Jiwamu kembali Reni. Perasaan itu ada lagi. Pintu itu kini terbuka.
Malang, 24 Februari 2017

Dua Jalan

Jalan mana yang akan kamu pilih?
Ada dua jalan terhampar di depanmu. Jalan yang mudah namun bertentangan dengan prinsipmu dan jalan yang sepertinya sulit, bahkan banyak teman-temanmu menghindari jalan itu, tapi jalan itu mendukung prinsipmu.

Jalan mana yang akan kamu pilih?
Bersediakah kamu melalui jalan itu sendirian? Sesuatu menarik-narik dirimu untuk menaati prinsipmu.

Jalan mana yang akan kamu pilih?

***

Malang, 23 Februari 2017

Quiet doesn't mean he didn't want to talk

Quiet,.. doesn't mean he didn't want to talk. The reason why he always been so quiet, it wasn't because he didn't want to talk. He probably wanted to listen.

Untuk bisa mendengar, kamu perlu mengalah. Mengalah untuk mencoba mengerti dan menjelma dia (lawan bicara). Saat itu kamu akan banyak berpikir:
Apa yang dia rasakan?
Mengapa dia melakukannya?
Apa tujuannya bercerita demikian? Minta pendapat? Sekedar meluapkan isi pikiran?
Dalam diam kamu bisa paham perasaan orang. Lama dan semakin lama kamu menjadi pendengar, bicaramu semakin sedikit. Bukan karena kamu tidak ingin bicara, hanya saja kamu terbiasa mendengar.

Kamu paham kan?
Saya yakin kamu paham
Karena kamu juga pendengar yang baik


***
Malang, 21 Februari 2017


Pikirkan

Jika kamu tidak bersungguh-sungguh dengan apa yang kamu katakan.
Maka jangan dikatakan.

Jika kamu ingin membual,
perhatikan lawan bicaramu

Kata-kata bisa membuat seseorang termotivasi dan bahagia.
Pun sebaliknya.

Kamu bilang kamu ingin mendapatkan kebaikan.
Tapi kamu memberi yang lain sebaliknya

Itu seperti kamu tidak ingin piringmu pecah tapi kamu pecahkan piring orang lain.

Pikirkan..

***
Malang, 22 Januari 2017
18.01 WIB


Sebentar Saja

Saya kelelahan.
Tidak ada tempat berbagi juga. Kamu kan tahu, saya introvert sekali. Jarang mau buka suara. Dimana lagi saya bisa bersuara, selain di sini?!
Saya ingin ditarik keluar dari situasi sekarang. Bukan untuk lari, hanya rehat sejenak. Sebentar saja...

Sebentar saja...

***
Malang, 26 November 2016

Nasihat Mahatma Gandhi

Melalui seorang teman yang saya kenal ketika KKN, Allah mengenalkan saya akan sosok Mahatma Gandhi. Sebelumnya buku target saya adalah buku karangan Pramoedya Ananta Toer karena saya menyukai sastra dan buku lama. Namun Allah selalu punya cara untuk menjawab rasa ingin tahu terpendam saya. Mungkin itu sebabnya, kini buku autobiografi Mahatma Gandhi ada di tangan saya.

Saya menjadi belajar tentang beberapa hal melalui Pak Gandhi (izinkan saya menyebut beliau demikian). Keberanian, pemikiran, pergerakan atau beberapa hal yang berkaitan dengan kebenaran. Tentu kebenaran yang dimaksud adalah kebenaran relatif, karena bagaimanapun manusia tak pernah sempurna.

Orangtua saya megajari tentang ketulusan. Tentu sampai kini saya juga masih mendidik diri untuk menjadi orang yang memiliki sifat demikian. Meskipun saya tidak tahu kapan tepatnya saya dapat menjadi seseorang yang "baik". Bagaimanapun, manusia tidak akan lolos dari dosa, maka terus mendidik diri bagi saya merupakan jawaban untuk mencoba berbenah.

Inilah kira-kira alsan mengapa kalimat Pak Gandhi mendukung ajaran orangtua saya. Setidaknya pengalaman bahkan berpuluh tahun lalu tetap membuktikan bahwa seseorang yang tulus bisa hidup dalam ketenangan. Benarlah jika Islam mengajarkan manusia untuk berlaku ikhlas. 

Kira-kira begini kata Pak Gandhi dalam autobiografinya:
"Suatu jasa tak memiliki arti kecuali orang tersebut menikmati dalam mengerjakannya. Ketika jasa dilakukan untuk menunjukkan atau menakuti pendapat publik, maka akan menghambat orang tersebut serta menghancurkan jiwanya. Jasa yang diberikan tanpa kegembiraan tak akan menolong sang penolong maupun yang ditolong. Namun segala kesenangan dan kepemilikan lainnya redup menjadi ketiadaan di hadapan jasa yang dilakukan dengan semangat kegembiraan"
Intinya adalah ikhlas, tidak mengharapkan imbalan. Suatu teori yang sulit dilakukan jika tidak terbiasa. Banyak yang mengira ikhlas dan mengalah adalah perbuatan yang sia-sia dan pasrah terhadap penindasan (dahulu saya juga berpikir demikian). Namun seiring waktu saya mendapatkan pencerahan. Waktu telah memberikan jawaban kepada saya.
Kini saya mengerti !

Seiring waktu yang terus bergerak maju, perjalanan mendidik diri saya sendiri terus berlanjut...

***
Malang, 20 November 2016 

Kutemukan Jalan!

Kau tahu motivasi terbesarku?
Ketika ada seseorang yang percaya padaku dan menyebut namaku.

Kini, ketika aku tersesat dan bingung menentukan arah, seseorang menyebut namaku.
"Reni Tania"
Beliau berkata percaya padaku.
Aku teringat kedua orangtuaku yang selalu mendo'akanku di sepertiga malam mereka.
Aku tak seharusnya membiarkan diri tersesat begitu lama.
Kini akhirnya aku melihat jalan.

***

Beliau menyebut namaku dan percaya padaku.
Apakah ini pertanda bahwa sebenarnya aku sudah menemukan yang kucari sejak lama?
Sosok seorang guru yang percaya padaku.
Terimakasih telah percaya. Reni akan berjuang, mohon do'anya... Guru

***

Malang, 19 November 2016 


Tersesat

Sejak beberapa waktu lalu saya terus menyangkal. Kini saya mengaku. Saya tengah tersesat. 
Saya putuskan untuk melakukan perjalanan. Berjalan kaki. Jika tiba waktu sholat, saya akan mengunjungi rumah Allah. Salah satu tempat favorit bagi saya, terutama untuk mengadu.
Jangan tanya dimana saya tersesat. Anda tak akan menemukan tempat itu. Hanya Allah dan sayalah yang tahu. 
Saya akan nikmati ini sebagai proses. 
Rasanya? Sedikit menyakitkan. Namun, toh waktu akan berlalu juga. 
Dengan buku dalam tas, pakaian yang pantas, sepatu yang kuat dan ucapan bismillah,...
Saya mulai berjalan....

***
Malang,  8 November 2016
Pukul 10.09 am

Terhapus

"Jika kita menulis apapun di atas pasir tepi ombak, maka ombak takkan segan menghapusnya. Jika kini ada nama seseorang yang tertulis dalam hati sedangkan belum ada kepastian, mungkin waktu akan berlaku layaknya ombak"

Nine seorang perempuan perasa. Namun tak banyak menunjukkan. Ia suka diam. Diam dan memendam. Meski menyukai seorang laki-laki bertahun lamanya, ia akan tetap diam, akan tetap dipendam. Begitulah Nine jika sedang sungguh-sungguh menyukai seseorang.

Nine penuh kepura-puraan. Pura-pura tidak peduli. Padahal sejatinya peduli. Ia hanya tak mau mengungkapkan kepedulian. Bukannya tidak ekspresif. Hanya saja, ia merasa belumlah pantas melakukan itu. Belum ada ikatan pikirnya. Tapi, ini hanya berlaku untuk laki-laki yang disukainya.

Berbicara tentang Nine, haruslah bicara tentang rasa. Karena Nine seorang yang perasa. Sudah kukatakan, Nine orang yang perasa.

***

Malang, 5 November
Pukul 12.02 am
Ditulis dalam keadaan penuh kebingungan ??

Aroma Romantis Malam Ini


"Ada begitu banyak cara bagi Tuhan untuk mempertemukan. Terlihat rumit padahal sederhana, terlihat jauh padahal dekat, terlihat orang lain padahal kamu"
(Oleh Kurniawan Gunadi, dikutip dari tumblr : http://kurniawangunadi.tumblr.com/)
Seperti biasa, kata-kata MASGUN begitu memesona dengan hentakan rasa di akhir kata. Sehabis membaca buku Hujan & Matahari dan Lautan Langit agaknya saya terpengaruh untuk mengaktifkan kembali hati saya sendiri. Aah, ini bukanlah hal buruk. Me-rasa dan mencintai itu bukan dosa dan bukan perusak visi misi hidup. Salah kitalah jika tak bisa mengendalikannya. Melawan diri itu sulit, karena sudah tahu sulit, makanya kita perlu berusaha.

Saya suka malam hari. Selain karena waktu rehat sehabis aktivitas, bagi saya malam memiliki kekhasan suasana. Romantis! Ya, bagi saya kata itu mampu menggambarkan perasaan saya tentang malam. Malam hari juga menjadi waktu saya untuk berpikir. Tentang perilaku saya hari ini, tentang salah yang harus saya memohon maaf atau pengampunan karenanya, tentang kasih sayang, cinta orangtua dan kakak-kakak saya, juga tentang khm (tiba-tiba serak).

ADA PARAGRAF YANG HILANG DI SINI (yang saya tulis ketika sedang khilaf)

Hoaaam. Agaknya saya sudah mengantuk, Selamat malam...

***


Malang, 3 November 2016
11.34 pm 


Sabar Itu Karunia

Dahulu saya acapkali berpikir, bagaimana mungkin Ibu saya bisa sebegitu sabarnya? 
Saya masihlah anak-anak dengan usia di awal belasan kala itu. Saya suka memperhatikan orang (bukan observer). Hanya suka menganalisa sifat dan tingkah orang.

Tidak hanya sekali, saya melihat beberapa orang teman Ibu saya bertindak begini dan begitu, terkadang egois (menurut saya) dan mengharuskan Ibu mengalah. Jika saja saya punya kesempatan, ingin sekali rasanya saya sekedar menjambak rambut teman Ibu saking lelahnya saya melihat Ibu mengalah dan mengalah, lagi.

Ketika saya (yang masih bocah ingusan) mencoba menasehati Ibu untuk tidak terlalu sabar dan tidak terus menerus mengalah, Ibu hanya tersenyum (bahasa kalbu). Kala itu saya belum mengerti dan hanya membuat imajinasi tempat meluapkan kemarahan. Bagaimanapun, saya ingin membela Ibu saya.

Bertahun pun berselang, setelah cuplikan-cuplikan kejadian seperti tadi. Tanpa saya sadari, saya juga memiliki sifat itu. Saya tak akan sadar jika bukan teman saya yang mengoceh di depan saya seperti mengulangi kata-kata yang saya coba utarakan pada Ibu saya dahulu.

Namun, mungkin kini saya mulai mengerti arti senyuman (bahasa kalbu) Ibu dahulu. Saya merasakannya jauh di dalam hati saya. Sesuatu yang tidak bisa instan terbentuk. Ah, saya sulit melukiskannya dengan kata. Saya hanya dapat mengatakan yang saya rasakan membuat saya tenang. Rasanya indah, sungguh. Apakah itu yang dinamakan ikhlas? Saya tak begitu berani menilai demikian. Mungkin saya belum pada tahap orang-orang yang bisa luar biasa sabar. Tapi, agaknya sekarang saya mengerti mengapa Allah menyuruh untuk saling menasehati supaya menetapi kesabaran.

Kini...
Saya mengerti... ^_^

Ada yang komen kamu terlalau sabar? Aaah, tidak apa-apa. Kamu tahu? Itu sifat yang sulit didapat lho. Butuh melalui ujian yang banyak... Maka, bersyukurlah jika kamu bisa bersabar untuk ujian hari ini kawan...

***

Malang, 25 Oktober 2016
11.45 pm

Saya Rindu Pendidikan

"Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita. Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka"
Demikianlah asas utama Quantum Teaching. Beberapa waktu lalu saya membaca buku Quantum Teaching karya Bobbi DePorter dan kawan-kawan. Agaknya memang ada dorongan yang entah datang dari mana yang menarik saya membaca buku tersebut. MENARIK ! Sehabis membaca buku ini saya merasa mendapatkan motivasi kuat bersamaan dengan rasa sedih yang luar biasa.

Ternyata saya belum temukan Guru yang disebut-sebut beberapa murid sangat berpengaruh di hidup mereka. Pun dengan kiat-kiat belajar ataupun bekal untuk menata hidup. Sebagian besar, buku mengajarkan saya banyak hal. Tentu, Allah memang sudah memerintahkan untuk membaca bukan? Maka saya tak heran ketika saya mendapatkan lebih banyak dari membaca dibandingkan sekolah.

Seharusnya pendidikan mampu meningatkan motivasi, meningkatkan nilai, rasa percaya diri, harga diri dan melanjutkan penggunaan keterampilan sebagaimana hasil yang ditawarkan oleh Super Camp (sebuah program percepatan Quantum Learning yang ditawarkan Learning Forum). Namun, dari pendidikan yang saya tempuh, ada kalanya "mereka" mengajarkan saya merendah. Merendah di depan orang yang lebih kuat baik saya benar atau salah. Tahukah Anda apa yang saya tangkap dari hal tersebut? Mereka ajarkan saya tak apa berbohong demi nilai. Tak apa berlutut memohon maaf meskipun saya benar. Pada akhirnya pada suatu titik, dahulu saya tak mengakui diri sendiri. Mereka ajarkan saya hal yang paling saya benci. Saya tak ingin dan tak akan pernah ingin menjadi seperti mereka. Menjilat bukan keahlian saya dan saya tak berniat melakukannya.

Itulah mengapa saya merindukan pendidikan. Saya ingin dibimbing....
Saya sangat sangat mendambakan saat itu tiba. Namun ada hal yang saya lupakan, bahwa melalui buku saya bertemu dan berbincang dengan banyak tokoh yang mengerti pemikiran saya. Memberitahu saya bahwa masih ada ruang untuk kebenaran meskipun sulit untuk bertahan. Tapi bukanlah hal yang mustahil. Itulah yang mendorong saya mulai melangkah. Saya tak ingin takut lagi, karena saya tahu saya mengejar rindu, rindu akan konsep "terdidik"...


Komentar Saya untuk Buku Quantum Teaching
" Buku ini bagus. Revolusioner. Cara-cara untuk menyampaikan gagasan sangat detail dan terencana. Saya sangat menikmati belajar dan berpetualang dalam tiap lembar buku ini. Menggunakan konsep simponi dan orkestra yang dianalogikan dengan siswa, guru dan lingkungan belajar, membuat buku ini mudah diingat. Sungguh, untuk memudahkan orang mengerti, terkadang harus melekatkan ciri khas. Salah satunya dengan analogi"..

Amilum (Farmakognosi/Botani Farmasi)

Belajar Farmasi butuh kerja keras dan usaha ekstra, terutama karena banyak hafalan dengan bahasa ilmiah dan bahasa latin. Berikut ini, untuk membantu teman-teman belajar tentang identifikasi tanaman secara mikroskopis, saya mem-posting gambar-gambar amilum dari beberapa tanaman. Semoga membantu ^_^ Happy study...

Amilum Manihot


Tips :
  • Amilum Manihot mirip dengan Amilum Maydis karena bentuk hilusnya pun mirip. Cara membedakannya adalah dengan melihat secara teliti bentuk amilumnya. Amilum Manihot berbentuk seperti mangkuk sebagaimana terlihat pada lingkaran hitam di atas. Cobalah bandingkan dengan gambar Amilum Maydis di bawah ini, maka teman-teman akan menemukan bahwa kedua amilum ini berbeda sekali dari segi bentuknya.



 Amilum Maydis
Tips :
  • Amilum Maydis berbentuk poligonal dengan hilus berbentuk huruf "Y" mirip Amilum Manihot. Sebagaimana yang terlingkari warna hitam, Amilum Maydis memiliki bentuk berbeda dengan Amilum Manihot, jadi agar tidak salah kaprah ketika ujian atau melakukan identifikasi, temukan banyak bentuk seperti di atas sehingga dapat dipastikan bahwa simplisia yang diamati mengandung Manihot utilissima yang diwakili oleh terdapatnya Amilum Manihot.


Dunia Imajiner VS Dunia Nyata

"Imajiner memang takkan pernah bersepakat dengan realita, tapi keduanya selalu berdampingan. Kalau mau jadi orang hebat, jangan pernah keluar dari dunia imajiner dan dunia realitamu!"

Demikian komentar Guru saya ketika saya berkata bahwa saya ingin keluar dari dunia imajiner yang saya ciptakan sendiri. Dalam diri saya memang ada sifat perfeksionis, namun khayalan saya bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Saya kala itu ingin teman-teman di sekitar saya bisa bersikap profesional, bisa membedakan urusan pribadi dan bisa fokus pada kepentingan bersama yang telah ia sepakati.

Betapa kagumnya saya ketika mendengar ada sosok Soe Hook Gie dan Ahmad Wahib yang ketika muda memiliki sikap kritis dan mampu menolak situasi yang menurutnya tidak benar. Adalah wajib bagi saya untuk seseorang yang berpredikat "berpendidikan" dan "ahli" bisa menepati janji dan bisa bekerja maksimal pada ranah yang ia pilih.

Sebagai contoh. Ada sebuah organisasi yang menjaring banyak mahasiswa untuk menjadi anggotanya. Setelah menyisihkan banyak mahasiswa akhirnya terpilihlah beberapa kandidat yang dinilai pas untuk menempati posisi yang kosong. Akhirnya dibuatlah janji antar para anggota organisasi ini untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dalam waktu satu kali dua bulan. Namun karena banyak anggota yang mengikuti segudang organisasi selain organisasi tersebut, tugas yang diberikan tak dapat diselesaikan tepat waktu oleh beberapa orang. Alhasil, tugas yang telah disepakati tak selesai tepat waktu dan misi organisasi tak berjalan lancar.

Pak Burhan


By. Reni Tania

Jadwal Pak Burhan untuk mengelilingi kota jatuh pada Sabtu sore yang tenang. Ditemani beberapa pengawal, Pak Burhan menjadi satu-satunya pejabat yang rela meninggalkan mobil mewah di garasi dan bersedia mengayuh sepeda demi melindungi kota yang ia pimpin.

Dengan sekuat tenaga dan pikiran yang membuat keningnya berkerut setiap hari, Pak Burhan tetap berusaha membuat kotanya bersih. Ia tak ingin membunuh kotanya sendiri seperti yang dilakukan orang-orang di kota yang lain. Ia tersenyum puas ketika melihat ternyata hal yang ditakutinya tidak terjadi. Kota yang dilihatnya kini bersih dan aman.

Taman-taman terawat dan bersih. Jalan raya mulus tanpa lecet. Tempat sampah sudah tertata strategis di beberapa tempat. Asap kendaraan yang mengepul-ngepul di udara sudah berkurang. pedagang kaki lima tidak berjualan di sembarang tempat. Mereka telah disediakan tempat yang layak dengan jaminan menjaga kebersihan dan kesehatan, baik diri maupun barang dagangan mereka.

Pak Burhan meneruskan perjalanan. Kini dilihatnya sebuah Rumah Sakit yang cukup besar. Terlihat beberapa petugas kesehatan dan pasien saling bertegur sapa di lingkungan Rumah Sakit. Petugas kebersihan juga nampaknya senang sekali bekerja di Rumah Sakit itu. Pak Burhan pun mengakui bahwa pelayanan yang diberikan Rumah Sakit itu sangat memuaskan. Pasien juga dirawat dengan baik dan difasilitasi senyaman mungkin, mulai dari tempat tidur yang baik dan bersih, makanan yang sehat dan enak, pakaian Rumah Sakit yang dijaga layak pakai.

Pak Burhan sangat senang mengetahui bahwa kotanya telah menjelma bersih, rapi, ramah dan sehat. Namun ada yang aneh dengan beberapa pemandangan yang ditemukan Pak Burhan. Meskipun telah bersih dan memenuhi standar kesehatan, kota nampak lengang.

" Setahuku penduduk kota tidak hanya sejumlah ini. Apa kau tahu sesuatu?" Pak Burhan bertanya pada Kepala Asistennya.

"Lapor Pak, sejujurnya sya akan melaporkannya nanti siang setelah saya dan tim penyelidikan memastikan kebenaran dengan melakukan survey. Ternyata banyak warga yang tidak setuju dengan peraturan baru yang telah ditetapkan. Mereka menolak membakar sampah dan menolak untuk berhenti mebuang sampah di sungai. Beberapa juga menolak untuk melakukan bersih kota satu kali sebulan. Dengan alasan itu saja, mereka pindah ke kota Sebelah Pak"

"Bagaimana mungkin? Maksudku, apakah mereka tidak suka bersih?"

Sementara Pak Burhan dalam kebingungan, kepala pengawalnya menghampiri.
"Maaf Pak, keadaan darurat. Bagian kota paling timur terkena banjir. Warga sedang mengungsi sementara air semakin meninggi. Saat ini ketinggian air mencapai tiga meter"

"Bagaimana mungkin? Bukankah sejak dua tahun lalu penduduk kota sudah tidak membuang sampah di sungai?"

"Diperkirakan banjir datang dari kota sebelah Pak, karena hujan deras tadi malam, air sungai yang tertutup sampah meluap hingga mengenai kota kita bagian timur"

Pak Burhan tak kuat menahan tubuhnya sendiri. Kakinya bergetar. Kepala pegawai langsung mengimbangi tubuhnya dengan menopang tertahan. Semuanya terkejut, Pak Burhan menangis.



Malang, 15 Maret 2014

Orang Sukses itu Punya Ciri

           Pada dasarnya semua orang sama. Orang sukses pun tak mengelak bahwa dirinya adalah manusia biasa. Namun, apa yang menjadikannya memiliki nilai lebih? Apa yang menbuatnya menjadi sosok yang tidak biasa? Berikut adalah gambaran sederhana tentang orang sukses yang saya rangkum dari potongan-potongan puzzle yang terbentuk dari beberapa sumber bacaan.

  1. Orang sukses memiliki motivasi yang besar dan kuat di dalam dirinya. Motivasi berupa keinginan yang kuat maupun kata-kata positif yang membuat semangatnya tak pernah mati.
    Contoh  :
    Lucky S. Slamet (Kepala Badan POM Indonesia) berkata "Melihat hambatan sebagai tantangan".
  2. Orang sukses selalu berpikir positif.
    Bukannya tidak ada pikiran negatif yang mengajaknya berteman, hanya saja dia dapat memilih dengan baik dan bijak. Dia handal dalam mengendalikan diri sendiri. Istilahnya, orang sukses kebanyakan memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Hal ini menyebabkan ketika ia dihadapkan pada suatu masalah, ia akan memilih untuk melihat solusi bukan kesalahan ataupun mencari kambing hitam.
  3. Orang sukses punya Target dan Mimpi yang tidak biasa.
    Mereka berani meninggalkan zona aman hidupnya demi menjawab sebuah tantangan. Ia tak pernah takut dikritik. Jika kritik tersebut dapat membangun dirinya, ia akan mendengarkan kemudian berbenah diri. Namun, jika kritik itu layaknya seekor nyamuk yang hanya bisa mengganggu, ia akan lebih memilih mengabaikannya beserta orang yang ia anggap hanya dapat mengeong di tempat. Intinya adalah tinggalkan kritik yang tidak membangun dan hanya memiliki misi menjatuhkan. Bertemanlah dengan kritik yang punya etika dan bersifat membangun.
  4. Orang sukses senantiasa bersemangat.
    Ia akan merasa rugi jika bermalas-malasan. Seperti yang dikatakan Fauzil Adhim dalam bukunya "Inspiring Word For Writers", yakni *Para pemalas menggunakan mood sebagai alasan untuk tidak bertindak. Para idealis bertindak mengendalikan mood untuk menghalau kemalasan*.
  5. Bagi para pemimpi, takut gagal itu tidaklah ada. Ketakutan terbesar bagi mereka justru tidak memiliki mimpi. Kita dapat mengetahui hal ini dengan membaca novel Sang Pemimpi karangan Andrea Hirata ataupun Negeri 5 Menara karya A. Fuadi.
          Pada buku Takut Kenapa Takut karya Hasan Musa Es Shaffar dijelaskan bahwa obat penawar yang paling mujarab dari kegagalan ialah hendaknya kita tidak takut pada kegagalan itu. Hal ini yang dipegang erat oleh para orang sukses. Tentu saja jika mereka takut maka mereka tidak akan sukses bukan? Mereka akan berpikir puluhan kali untuk takut pada kegagalan. Maka, ambil resiko dan berpikirlah secara Out Of The Box.
  6. Dekat dengan sang pencipta. Rajin beribadah yang akan membawanya tenang dalam bersikap dan mengambil tindakan. Selalu ikhlas, bekerja keras, pantang menyerah, sabar serta tawakal.
Itulah beberapa gambaran sederhana mengenai ciri dan sifat khas yang ada pada diri seseorang yang sukses.

Bahasa Latin Angka 1 Sampai Angka 20

Saya memposting tulisan ini karena dahulu saya mengalami kesulitan untuk mencari bahasa latin dan tulisan romawi angka 1 sampai dengan 50 untuk bahan tugas PESMABA UMM 2013 Jurusan Farmasi.....
Semoga bermanfaat untuk teman-teman sekalian... ^_^ 
Baca juga Bahasa latin angka 21-50.


Jika ada yang kurang, misalkan teman-teman butuh bahasa latin 1 sampai dengan 50 silahkan klik di sini (link belum tersedia).

Seputar Farmasi

Pada hari Selasa, 17 September 2013 yang lalu saya mengunjungi perpustakaan kampus II Universitas Muhammadiyah Malang untuk yang pertama kalinya. Mata saya langsung tertuju pada sebuah majalah MEDISINA Edisi 15/Vol. V/Maret2012-Mei2012. Tanpa ragu saya langsung membongkar lembar demi lembar majalah MEDISINA tersebut. Ada beberapa hal penting yang harus diketahui oleh seorang Apoteker, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman. Pengetahuan tersebut sangat membantu bagi saya yang seorang pemula. 

Berikut beberpa hal yang saya tangkap ketika membaca majalah MEDISINA.
  • Komite FarmasiNasional (KFN) memiliki harapan besar bagi Apoteker. Ketika seorang pasien datang membawa resep, Apoteker membaca resep tersebut dan memberikan informasi tentang resep tersebut. Apoteker diharapkan untuk melakukan tugas itu sendiri dan tidak menugaskan Asisten Apoteker untuk mengerjakannya. Apoteker/Farmasis diharapkan mengerjakan tanggung jawab dengan semaksimal mungkin. Karena banyak kasus ditemukan, ketika seorang pasien datang membawa resep dan ingin berkonsultasi dengan apoteker, apoteker malah tidak ada di tempat. Yang ada di apotek tersebut hanyalah asisten apoteker. Hal ini yang disesalkan oleh KFN sehingga menghimbau para Apoteker untuk mengerjakan tugas pokok, yakni melayani pasien dengan sebaik-baiknya.
  • Ketika berpindah ke lembaran berikutnya, mata saya dipertemukan dengan Sejarah Farmasi di Indonesia. Artikel tersebut banyak membahas beberapa tokoh yang memiliki andil besar dalam perkembangan kefarmasian di Indonesia. Sebut saja Drs. Hartono. Beliau adalah orang pertama yang meraih gelar Apoteker setelah masa kemerdekaan. Beliau sangat berpengaruh dalam dunia ke-apoteker-an di Indonesia. Namanya pun tercetak di berbagai Media pada masa itu.
  • Ada sebuah Apotek bernama Apotek Jaya Abadi. Di apotek tersebut pasien dapat menawar harga obat. Terlepas dari letak apotek yang berada di dekat pasar, tindakan sang Apoteker ini patut dicontoh. Betapa beratnya dunia sekarang yang meminggirkan rasa kemanusiaan. Hal yang paling penting dan kritis pun dapat dilupakan. Berita tentang apotek jaya ini seakan membawa angin segar di dunia kefarmasian Indonesia. 
  • Selanjutnya ada beberapa singkatan yang saya rasa perlu diketahui para pemula yang berkecimpung di dalam dunia kefarmasian yang diantaranya sebagai berikut :
    • NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)
    • SOP (Standard Operating Procedure)
    • STRA (Surat Tanda Registrasi Apoteker)
    • IAI (Ikatan Apoteker Indonesia)
    • SIPA (Surat Idzin Praktik Apoteker)
    • SIKA (Surat Idzin Kerja Apoteker)
    • ISFI (Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia)
Nah, pembaca sekalian itulah beberapa pengetahuan yang saya dapatkan ketika asal membaca salah satu majalah yang ada di perpustakaan UMM. Saya jadi mendapatkan penerangan, bahwa sesuatu yang tidak sia-sia ketika dikerjakan secara tidak sengaja/tidak serius pada awalnya namun membawa kita pada keseriusan itu sendiri adalah MEMBACA. Jadi jangan ragu untuk sering-sering membaca di website ini, heheheeh (ambil kesempatan dalam kesempitan). Happy reading guys..... ^_^

Padang Bai ke Lembar

Saya menyukai pesona laut. Itulah mengapa di blog saya banyak terdapat hasil jeprat-jepret di pantai. Beberapa minggu yang lalu, saya menyebrang menggunakan kapal laut daripelabuhan Padang Bai (Bali) menuju pelabuhan Lembar (Lombok). Perjalanan memakan waktu panjang yakni kurang lebih lima jam. Dari pada saya hanya duduk mematung akhirnya saya putuskan untuk mengabadikan momen hari itu. Inilah hasil jeprat-jepret sembarangan dari fotografer dadakan, hehehe.



Melihat ini imajinasi saya berkelana membentuk bayangan pemandangan dan tempat wisata yang biasanya saya lihat di televisi.



Tips Belajar

Nah, teman" semua..
kalian pasti galau nih kalau sudah denger yang namanya Ujian.
Nah lo! Kenapa saya bilang pasti, karena emang itu udah biasa dirasain sama semua orang terlebih yang kurang belajar. Tapi ada cerita unik lho, mau tau?
Gini, ada sebagian orang yang serius belajar, puyeng-puyeng dah tuh ampe deket malem ujian tapi malah gak bernasib. Nah, di lain pihak, ada juga nih yang malah asyik belanja, jalan-jalan, nongkrong sana-sini, tidur malah, tapi berhasil. Nah kenapa tuh? kalau menurut saya, itu karena sikap santai memang perlu. Karena otak kita harus dikondisikan alfa. Nah kondisi alfa itu adanya kalau kita lagi santai dan gak stress...
Jadi, kalau mau belajar sukses dan gak perlu diulang-ulang lagi, usahakan santai dan rileks saat belajar...
Hindari stress, karena hal itu akan menyulitkan pelajaran masuk.

Mau Belajar lebih maksimal?


Berikut cara-cara yang dapat dilakukan :

  1. Bangun mimpi dan tujuan. jika kamu sudah punya tujuan yang jelas, maka kamu tidak akan ragu untuk bekerja keras.
  2. Temukan Guru yang tepat
  3. Temukan teman belajar yang tepat
  4. Lengkapi bahan belajar, spt Buku kumpulan materi atau soal yang mudah kamu serap dan mengerti
  5. Perbanyak latihan soal
  6. Hubungkan yang sudah kamu pelajari dan sedang kamu pelajari.
  7. Yakin bahwa kamu bisa dan akan berhasil. Berpikir positif akan membantu keadaan positif terbentuk.
  8. Jangan pernah menyerah. jika kamu menginginkan hal yang orang lain pun ikut memburu, maka kamu perlu usaha lebih dibandingkan orang lain untuk mendapatkan mimpi dan tujuanmu.

Nah, itu tadi tips singkat untuk belajar. Selamat mencoba dan semoga Sukses...

Ahli dan Cakap Melakukan Sesuatu

Kalau mau pintar, jangan takut pada apapun dan siapapun.
Kunci untuk menjadi seorang ahli adalah BERANI.

***

Ketika dihadapkan pada sesuatu hal yang besar, kerap kali kita menjadi takut dan dihinggapi rasa cemas. Pertanyaan-pertanyaan yang mengundang jawaban negatif pun bermunculan. Bisakah saya melakukannya dengan baik? Mampukah saya membuat desain yang bagus? Tidakkah saya akan jatuh ketika berada di panggung? Baguskah suara saya ketika berbicara di depan beberapa orang pendengar? dan lain lain. 

Otak kita disibukkan dengan hayalan-hayalan yang sebenarnya tidak pernah kita inginkan. Hal ini menyebabkan kefokusan pikiran kita tertuju pada hal-hal buruk yang mungkin terjadi, bukan pada hal-hal yang harus kita lakukan agar semuanya berjalan dengan lancar dan baik. Ketakutan menjadi beban berat tersendiri bagi pemikulnya, kecuali mereka yang berhasil melemahkan atau bahkan menghilangkan ketakutan tersebut, karena seperti ungkapan yang kerap kali terdengar bahwa "tidak ada yang perlu ditakutkan selain ketakutan itu sendiri". Tidak perlu jauh-jauh untuk mengambil contoh. Kita sebut saja Albert Enstein, Thomas Edison, B.J Habibie dan orang-orang hebat lainnya. Bukannya  mereka tidak memiliki rasa takut, karena rasa takut itu pasti mampir pada setiap pribadi orang, cuma yang membuat berbeda adalah karena mereka telah berhasil menaklukan ketakutan yang ada pada diri mereka sehingga akhirnya keberhasilan dengan bangga mereka tuai. 

Jadi kesimpulannya adalah, ketika hendak melakukan sesuatu,  jangan sampai kita terhalang oleh sebuah rasa negatif yang kita ciptakan sendiri dengan tambahan imaji-imaji yang buruk. Kalau baru mulai bekerja saja kita sudah berpikiran jatuh, lalu bagaimana kita hendak maju?. Lalu, apa yang harus dilakukan selanjutnya? Tentunya anda tidak perlu berpikir terlalu lama bukan? Karena jawabannya sudah pasti, yakni memerangi rasa takut melakukan hal yang positif.

by. Reni Tania
Di Tanah Lombok
Terinspirasi oleh Pak guru Rizal Alpian

Mata Elang

Aku memandangnya tuk kesekian kali.
Dingin !!
Ekspresi yang di tampakkannya ketika balas menatapku,,
Mengapa begitu?
Kemana senyum yang semula ramah itu?
Kmana belaian tangan lembutnya yang biasanya mendarat di kepalaku??
Aku rindu senyum juga belaian itu,,
Aku serasa mendapat kasih sayang yang ku dambakan. .
tapi kni. . . . . .
tatapan mata elangnya yang dingin menusuk dan menghujamiku. .
hah !!
serasa mati rasa,,
apa yang harus kuperbuat? Aku bingung, takut, juga sedih kehilangan dia yang dulu. .


Akhirnya aku menyadari. .
bahwa semua hal itu hanya mimpi, haha
dan ketika aku brangkat sekolah hari berikutnya. Ia di sana. .
di gerbang itu, menungguku dengan senyum merekah dan mata elang yang jinak dengan kelembutan mencuat dari dalam. . . .